Kurikulum 2013 tekankan budi pekerti

kementerian studi dan kebudayaan (kemendikbud) menekankan pelajaran ajaran juga budi pekerti agar pembentukan sikap yang menarik pada diaplikasikannya integrasi kompetensi kurikulum 2013, tutur menteri studi dan kebudayaan (mendikbud) mohammad nuh.

kelemahan juga kekurangan bangsa kita saat ini dan menonjol berada selama sikap, katanya seusai meresmikan politeknik negeri madiun (pnm) dalam kota madiun, jawa timur, sabtu.

penekanan studi serta pelajaran agama dan budi pekerti dalam kurikulum 2013 tersebut, dikatakannya, bertujuan supaya generasi muda ke waktu depan mempunyai tata krama serta kelakuan dan menarik.

orang pintar saat ini telah ada. tapi, orang pintar yang jujur, menarik, dan miliki tata krama itu dan kita defisit, kata dia.

Informasi Lainnya:

nuh mengajarkan, dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, di kurikulum 2013 pemerintah akan menonjolkan pihak integrasi daripada kompetensi sikap, pengetahuan, serta ketrampilan. sehingga, diharapkan dapat mencetak generasi yang pintar serta berbudi pekerti.

kita hendak punya penerus bangsa dan pintar namun sikapnya dan menarik, sopan serta santunnya dan menarik. jika sekolah sudah siap maka mau dijalankan, katanya.

kurikulum 2013, lanjut nuh, diharapkan hendak diselenggarakan dengan bertahap juga sedikit. bertahap artinya tidak berbagai kelas, sedangkan sempit artinya tidak seluruh sekolah menerapkannya.

bertahap, agar tingkat sd akan diberikan selama kelas i dan iv, tingkat smp di kelas 7, serta tingkat sma/smk dalam kelas 10. 2012 sedikit, berdasarkan dia, banyak pilihan sekolah yang ditekuni pemerintah agar menerapkan kurikulum baru itu.

baru setelah tersebut tahun depannya mau digenjot untuk dilakukan lebih sulit dulu, tegas mantan rektor institut teknologi sepuluh november (its) surabaya tersebut.

data kemendikbud mencatat, tahap awal kurikulum 2013 hendak diterapkan dalam 2.598 sd, 1.521 smp, 1.270 sma, dan 1.021 smk. total keseluruhan siswa dan ditargetkan mencapai 1.535.065 siswa.

adapun sekolah dan adalah sasaran pelaksanaan pengaplikasian kurikulum baru itu adalah sekolah eks-rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) dan sekolah melalui akreditasi a.

kemudian, basisnya juga tak lagi kabupaten/kota melainkan provinsi, sehingga bisa jadi dalam Satu provinsi banyak kabupaten/kota yang tidak menerapakan kurikulum tersebut.